وَمَا يَنطِقُ عَنِ الْهَوَی(3) إِنْ هُوَ إِلاّ وَحْيٌ يُوحَی(4)
Artinya, “ dan Tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut
kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
(kepadanya).” (An-Najm : 3-4)
Kedokteran Nabawi (Ath-thibb An-Nabawi) tidak lain adalah
wahyu dari At-Thibb”Dokter” (Allah SWT) kepada An-Nabi (Nabi-Nya). Resep
obat yang Nabi SAW berikan adakalanya
bersifat umum dan menyeluruh. Resep bersifat umum itu terdiri dari sejumlah
sarana pengobatan. Nabi SAW mensifatinya tidak hanya khusus untuk penyakit
tertentu tetapi untuk banyak penyakit.
Diantara Therapy dan Herbal yang termaktub dalam Al-Qur’an dan
As-Sunnah adalah :
1.
Hijamah/Bekam .
Bekam (Arab: الحجامة; al-hijamah) adalah metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah statis (kental) yang mengandung toksin dari dalam tubuh manusia. Berbekam dengan cara melakukan pemvakuman di kulit dan pengeluaran darah darinya. Pengertian ini mencakup dua mekanisme pokok dari bekam, yaitu proses pemvakuman kulit kemudian dilanjutkan dengan pengeluaran darah dari kulit yang telah divakum sebelumnya.Sumber
*Dari Anas bin Malik r.a.,
Rasulullah SAW bersabda; “Kalian harus berbekam dan menggunakan al-qushtul
bahri,”(HR. Imam bukhari, Muslim dan Ahmad)
*Dari Ibnu ‘Umar r.a., Rasulullah
SAW bersabda; “Sesungguhnya sebaik-baik sarana yang kalian gunakan untuk
berubat adalah bekam, al-kist dan syuniz” (lihat Kasyful Astaar ‘an Zawaaa-idil
Bazaar)
*Rasulullah s.a.w.
bersabda:”Sesungguhnya dengan berbekam itu terdapat kesembuhan.” (Lihat
Mukhtashar Muslim, Shahiihul Jaami’ dan Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah)
*Dari Ibnu ‘Umar r.a., Rasulullah
SAW bersabda: “Jika ada suatu kesembuhan pada perubatan kalian maka pengubatan
itu terdapat pada hirisan alat bekam atau dengan meminum madu” (Lihat Kasyful
Astaar ‘an Zawaa-idil Bazzar)
*Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Rasulullah
SAW bersabda:”Ada tiga hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka
kesembuhan itu terdapat pada hirisan alat bekam atau meminum madu atau dengan
membakar di tempat yang sakit. Dan aku membenci pembakaran”(Riwayat Imam Ahmad)
*Dari Abu Hurairah r.a.,
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berbekam pada hari ke 17, 19 dan 21
(Kalender Hijrah), maka ia akan sembuh dari segala penyakit,” (Lihat Shahih
Sunan Abi Dawud)
*Dari Abu Kabsyah al-‘Anmari r.a.,
bahawa Rasulullah SAW pernah berbekam di bahagian tengah kepalanya dan di
antara kedua bahunya. Dan Baginda bersabda: “Barangsiapa mengalirkan darah ini,
maka tidak ada mudharat baginya untuk mengubati sesuatu dengan sesuatu” (Lihat
Shahih Sunan Abi Dawud dan Jaami’ul Ushuul)
*Diriwayatkan oleh Ibnu Sunni dan
Abu Nu’aim, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Kalian harus berbekam di jauzatil
qamahduwah, karena sesungguhnya ia dapat menyembuhkan 70 penyakit”
*Dari Ibnu ‘Umar r.a., Rasullah s.a.w. bersabda: “Berbekam dalam keadaan
perut kosong adalah yang paling baik, di mana ia akan menambah ketajaman
menghafal. Ia akan menjadikan seseorang penghafal lebih mudah menghafal. Oleh
kerana itu, sesiapa yang hendak berbekam, maka sebaiknya dia melakukannya pada
hari Khamis dengan menyebut nama Allah. Hindarilah berbekam pada hari Jumaat
dan Sabtu serta Ahad. Berbekamlah pada hari Isnin dan Selasa. Hindarilah
berbekam pada hari Rabu kerana hari tersebut merupakan hari di mana Nabi Ayyub
tertimpa malapetaka. Tidaklah timbul penyakit kusta dan lepra kecuali pada hari
Rabu atau malam hari Rabu,”(Lihat Shahih Sunan Ibni Majah)*Dari Ibnu ‘Abbas r.a., dia bercerita: “Nabi Allah SAW bersabda:
“Sebaik-baik hamba adalah tukang bekam, mengeluarkan darah dan meringankan tulang rusuk serta memperjelaskan pandangan.”(Sunan Abni Majah)
2.
Madu
يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ
شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُون
“…Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda bagi orang-orang yang
memikirkan.” (Q.S. An-Nahl ayat 69)
*Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, Rasulullah
SAW bersabda:”Ada tiga hal yang jika pada sesuatu ada kesembuhan, maka
kesembuhan itu terdapat pada hirisan alat bekam atau meminum madu atau dengan
membakar di tempat yang sakit. Dan aku membenci pembakaran”(Riwayat Imam Ahmad)
*{Kesembuhan ada 3 pada tiga
perkara : Minum madu, berbekam dan sengatan api (rajahan), namun aku melarang
umatku dari rajahan }. (HR. Bukhari : 5681)
3.
Habbatussaudah
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Dalam Habbatus Sauda’ ada obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Ibnu Syihab (seorang rawi hadits ini) mengatakan : “as-Saam adalah kematian, dan Habbatus [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5688]
Dari `Aisyah radhiyallahu `anha, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”. [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5687]
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)” [HR. Muslim, dalam Kitab as-Salaam, bab at-Tadawi bil Habbatis Sauda’. Hadits no. 2215]
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Dalam Habbatus Sauda’ ada obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Ibnu Syihab (seorang rawi hadits ini) mengatakan : “as-Saam adalah kematian, dan Habbatus [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5688]
Dari `Aisyah radhiyallahu `anha, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya Habbatus Sauda’ ini adalah obat dari segala penyakit, kecuali as-Saam”. Aku berkata (Perawi hadits ini, yakni Kholid bin Sa’ad): “apa itu as-Saam?” dijawab (yakni oleh Ibnu Abi Atiq): “Kematian”. [HR. Bukhori, dalam Kitab at-Thibb, bab al-Habbatus Sauda’, Hadits no. 5687]
Dari Abu Hurairah rodhiyallahu `anhu, Rasululloh Shallallahu `alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah ada suatu penyakit, kecuali dalam Habbatus Sauda’ terdapat kesembuhan baginya, kecuali as-Saam (kematian)” [HR. Muslim, dalam Kitab as-Salaam, bab at-Tadawi bil Habbatis Sauda’. Hadits no. 2215]
4.
Zaitun
اللَّهُ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِ كَمِشْكَاةٍ
فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ الْمِصْبَاحُ فِي زُجَاجَةٍ ۖ الزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا
كَوْكَبٌ دُرِّيٌّ يُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَا
شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِيءُ وَلَوْ لَمْ
تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِي اللَّهُ لِنُورِهِ مَنْ
يَشَاءُ ۚ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ
شَيْءٍ عَلِيمٌ
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu (An-Nur : 35)
5.
Talbinah
“Talbinah dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian rasa sedih”(HR. Bukhari no. 5101 dan Muslim no. 2216)
Dihadits yang Lain Pula :
“Talbinah dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian rasa sedih”(HR. Bukhari no. 5365 dan Muslim no. 2216)
Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha
أنها
كانت إذا مات الميتُ من أهلِها، فاجتمع لذلك النساءُ، ثم تفرقن إلا أهلَها
وخاصتَها، أمرت ببُرمةٍ من تلبينةٍ فطُبختْ، ثم صُنع ثريدٌ فصبَّت
التلبينة عليها، ثم قالت : كُلن منها، فإني سمعتُ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ
عليهِ وسلَّمَ يقول :التلبينةُ مُجمةٌ لفؤادِ المريضِ، تذهب ببعضِ الحزنِ
Bahwasanya apabila salah seorang anggota keluarganya meninggal dunia,
maka berkumpullah para wanita. Kemudian mereka berpisah, kecuali
keluarga dan orang-orang tertentu. Setelah itu, ia (‘Aisyah radhiyallahu
‘anha) menyuruh diambilkan seperiuk talbinah. Lalu dia memasak dan
membuat tsariid. Kemudian dia menuangkan bubur talbinah
tersebut di atasnya. Setelah itu, ia berkata: “Makanlah bubur ini!
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,“Talbinah dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian rasa sedih”(HR. Bukhari no. 5101 dan Muslim no. 2216)
Dihadits yang Lain Pula :
وعنها
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا كَانَتْ تَأْمُرُ بِالتَّلْبِينِ
لِلْمَرِيضِ وَلِلْمَحْزُونِ عَلَى الْهَالِكِ ، وَكَانَتْ تَقُولُ :
إِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ ( إِنَّ التَّلْبِينَةَ تُجِمُّ فُؤَادَ الْمَرِيضِ ، وَتَذْهَبُ
بِبَعْضِ الْحُزْنِ )
‘Aisyah radhiallahu anha memerintahkan agar membuat talbinah
untuk orang sakit dan orang yang ditimpa kesedihan karena ada keluarga
yang meninggal, karena talbinnah bisa mengurangi kesedihan. Kemudian ia
berkata, Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Talbinah dapat menyegarkan hati orang yang sakit dan dapat menghilangkan sebagian rasa sedih”(HR. Bukhari no. 5365 dan Muslim no. 2216)
6.
Itsmid (Celak)
Ibnu Abbas meriwayatkan dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda:
Ibnu Abbas meriwayatkan dari Nabi Shollallohu ‘Alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda:
خَيْرُ أَكْحَالِكُمُ الْإِثْمِدُ. إِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعَرَ.
“Celak yang terbaik untuk kamu adalah itsmid. Sesungguhnya ia bisa menjernihkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata.”
Dikeluarkan oleh Abu Daud pada kitab Ath-Thibb, bab Al-Amru Bil Kuhli, no.3878. Dikeluarkan oleh At-Tirmidzi dan dinilainya hasan pada kitab Ath-Thibb, no.1761 dan pada kitab Asy-Syama-il, no.48 dan 49. Dikeluarkan oleh An-Nasa’I pada kitab Az-Ziinah secara ringkas. Dikeluarkan oleh Ibnu Majah pada kitab Ath-Thibb, no.3497. Dikeluarkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad-nya, no.3036 dan 3426, Al-Baihaqi, 3/245, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, no.1439 dan 1440. Dan juga dikeluarkan oleh Abu Nu’aim dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi, hal.47 dan 48.
اكْتَحِلُوا بِالْإِثْمِدِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعْرَ
“Bercelaklah
kalian dengan itsmid, karena dia bisa mencerahkan mata dan menumbuhkan
rambut” (HR. At Tirmidzi no.1679 dalam Sunan-nya bab Maa jaa-a fil
iktihaal, Ahmad no.15341 dalam Musnad-nya)
عَلَيْكُمْ بِالْإِثْمِدِ عِنْدَ النَّوْمِ فَإِنَّهُ يَجْلُو الْبَصَرَ وَيُنْبِتُ الشَّعَرَ
“Bercelaklah memakai itsmid ketika hendak tidur,
karena ia dapat mencerahkan pandangan dan menumbuhkan rambut” (HR. Ibnu
Majah dalam Sunan-nya no.3846 bab Al Kahlu Bil Itsmid)
7.
Kam’ah
(Tumbuhan akar tanah, sejenis jamur truffle dan airnya adalah obat penyakit mata)
(Tumbuhan akar tanah, sejenis jamur truffle dan airnya adalah obat penyakit mata)
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
الْكَمْأَةُ مِنْ
الْمَنِّ وَمَاؤُهَا شِفَاءٌ لِلْعَيْنِ وَالْعَجْوَةُ مِنْ الْجَنَّةِ
وَهِيَ شِفَاءٌ مِنْ الْجِنَّةِ
Al Kam`ah (sejenis tanaman) adl dari
Manna, airnya bisa untuk obat dari sakit 'ain. Dan (kurma) Ajwah adl
dari surga, ia adl obat dari jin. HR. Ibnu Majah No.3444
Rosululloh Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
الكماة من المن وماءها شفاء للعين
Kamah termasuk al-mann, airnya menyembuhkan mata. Muttafaqun alaih : Bukhori (5708) dan Muslim (2049)Imam Bukhari meriwayatkan dua kali (Bukhari,VII,[t.th.]:17), Imam Muslim meriwayatkannya 7 kali, dan kitab-kitab yang lainnya lebih banyak lagi. Diantara sabda Nabi itu adalah sebagai berikut:
– – – سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الكماة من المن وماءها شفاء للعين (رواه مسلم عن سعيد بن زيد)
Artinya:
.. . Aku mendengar Rasulullah bersabda: Kam’at (jenis jamur) adalah
bagian dari dunia jamur. Airnya adalah obat penyakit mata (H.R. Muslim
dari Sa’id bin Zaid).
8.
Garam
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat beliau,
Dari ‘Ali, dia bercerita, “Tatkala
Rasulullah saw pada suatu malam melakukan shalat lalu meletakkan tangan
beliau ke tanah, tiba-tiba seekor kalajengking menyengat beliau. Maka
beliau meraihnya dengan sandal beliau lalu membunuhnya. Tatkala telah
selesai beliau berkata, “Semoga Alloh melaknat kalajengking. Dia tidak
peduli orang yang shalat atau tidak, dan nabi atau bukan.” Kemudian
beliau meminta garam dan air lalu meletakkannya pada sebuah wadah, kemudian menuangkannya pada jari beliau pada area yang disengat, dan beliau mengusapnya sambil memperlidungkannya dengan dua surah Mu’awwidzatain (surah al-Falaq dan an-Nas.)” HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman. Dalam riwayat Thabarani no. 548: “Beliau membaca surah al-Kafirun, al-Falaq, dan an-Nas.” Hadits shahih
Dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, dinyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi nasehat beliau,
وإذا أكلت فابدأ بالملح واختم بالملح؛ فإن في الملح شفاء من سبعين داء، أولها الجذام والجنون والبرص
”Jika kamu makan, mulailah dengan mencicipi garam dan akhiri
dengan makan garam. Karena dalam garam terdapat obat bagi 70 penyakit,
yang pertama lepra, gila, dan kusta…”
وَعَنْ
عَلِيٍّ قَالَ : بَيْنَا رَسُوْلُ الله صلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ ليلةٍ
يُصَلِّي فَوَضَعَ يَدَهُ عَلَى اْلأَرْضِ فَلَدَغَتْهُ عَقْرَبَ فَنَاوَلَهَا
رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم بِنَعْلِهِ فَقَتَلَهَا فَلَمَّا
انْصَرَفَ
قَالَ : ” لَعَنَ الله الْعَقْرَبَ مَا تَدَعُ مُصَلِّيًا وَلاَ غَيْرَهُ أَوْ
نَبِيًّا وَغَيْرَهُ ” ثُمَّ دَعَا بِمِلْحٍ وَمَاءٍ فَجَعَلَهُ فِي
إِنَاءٍ ثُمَّ جَعَلَ يَصُبُّهُ عَلَى إِصْبِعِهِ حَيْثُ لَدَغَتْهُ وَيَمْسَحُهَا
وَيَعُوْذُهَا بِالْمُعَوِّذَتَيْنِ . رواهما البيهقي في شعب الإيمان.. (وَ
يَقْرَأُ بِـ “قل يا أيها الكافرون” و “قل أعوذ برب الفلق” و “قل أعوذ برب الناس”:
الصحيحة 2/ 80: طص 117 أبو نعيم في أخبار أصبهان 2/223
9.
Al-Ud Al-Hindi (Gahru India)
Dari Ubaidillah bin Abdillah dari Ummi Qais binti Mihshan, saudari
Ukkasyah bin Mihshan, Ummu qais berkata, aku bersama anakku menemui
Rosulullah saw, pada waktu itu anakku belum bisa memakan makanan,
tiba-tiba anakku kencing dipangkuan Rosulullah, lalu beliau menyuruh
mengambil air dan memercikannya, Ummu Qais berkata, dan aku juga pernah
menemui beliau bersama anakku yang aku tekan tenggorokannya untuk
menghilangkan sakit amandelnya, lalu beliau bersabda, mengapa kamu tekan
kerongkongan anakmu seperti itu?
gunakanlah kayu gaharu India, karena padanya terdapat tujuh macam obat, diantaranya adalah obat sakit lambung, su’ut (mengobati lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan ladud (mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakit lambung. (HR.Muslim No 5716)
عَنْ عُبَيْدِ اللّهِ بْنِ عَبْدِ اللّهِ عَنْ أُمِّ قَيْسٍ بِنْتِ
مِحْصَنٍ أُخْتِ عُكَاشَةَ بْنِ مِحْصَنٍ ، . قَالَتْ: دَخَلْتُ بِابْنٍ
لِي عَلَى رَسُولِ اللّهِ . لَمْ يَأْكُلِ الطَّعَامَ. فَبَالَ عَلَيْهِ.
فَدَعَا بِمَاءٍ فَرَشَّهُ. قالت: ودخلتُ عليه بابن لي. قد أعلقتُ عليه من
العُذرة. فقال«عَلامَهْ تَذْغَرْنَ أولادكن بهذا العِلاق؟ عليكن بهذا العود
الهندي. فإن فيه سبعة أشفية. منها ذات الجنب. يُسْعَط من العذرة، ويُلَدُّ
من ذات الجنب
gunakanlah kayu gaharu India, karena padanya terdapat tujuh macam obat, diantaranya adalah obat sakit lambung, su’ut (mengobati lewat hidung) adalah dipergunakan untuk penyakit amandel, dan ladud (mengobati dari pinggir mulut orang yang sakit) adalah dipergunakan untuk penyakit lambung. (HR.Muslim No 5716)
عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن رسول الله
صلى الله عليه وسلم قال: (أول زمرة تدخل الجنة على صورة القمر ليلة البدر،
الى قوله وقود مجامرهم الألوة – قال أبو اليمان: يعني العود
Dari Abi Hurairah RA, bahwa Rosulullah
SAW bersabda, “Golongan penghuni surga yang pertama kali masuk rupa
mereka laksana bulan pada malam bulan purnama” sampai ucapan beliau,
“nyala perdupaan mereka adalah gaharu.” Imam Abul Yaman berkata,
maksudnya adalah kayu gaharu. (HR. Muslim )
10. Sidr
(Bidara)
{QS. As-saba : 16 dan Al-Waqi’ah : 28).
Terapi gangguan Jin dan Sihir {Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 dari surat Al-Baqoroh 102, dari wahab bin munabbih (7 helai daun bidara ditumbuk dilarutkan kedalam air dibacakan ayat kursi, al-kafirun, al-ikhlas, al-falaq dan an-nas, lalu dipergunakan untuk mandi dan untuk minum (mushanaf ma’mar bin rasyid 11/13).
{QS. As-saba : 16 dan Al-Waqi’ah : 28).
Terapi gangguan Jin dan Sihir {Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 dari surat Al-Baqoroh 102, dari wahab bin munabbih (7 helai daun bidara ditumbuk dilarutkan kedalam air dibacakan ayat kursi, al-kafirun, al-ikhlas, al-falaq dan an-nas, lalu dipergunakan untuk mandi dan untuk minum (mushanaf ma’mar bin rasyid 11/13).
11. Kencing
dan Susu Unta (QS. Al-Ghasyiyah : 17) (HR. Abu Daud : 4364)
12. Jeruk
Nipis (Muttafaq alaih : Bukhari 5427 Muslim 797)
13. Rumput
Jeruk (Lemon Grass) (Muttafaq ‘alaih : Bukhari 1834 Muslim 1353)
14. Semangka
(HR. Abu Daud 4879)
15. Tin
(QS. At-tin : 1)
16. Kurma
(Mengobati racun dan sihir ) {Barang siapa makan 7 butir kurma Ajwah dipagi
hari, maka tidak akan membahayakannya pada hari itu racun dan sihir} (Muttafaq
‘alaih : Bukhari 5769 Muslim 2047)
17. Raihan
(Kemangi) (QS. Ar-Rahman 12) (HR. Muslim 2253)
18. Delima
(QS. Ar-Rahman : 68)
19. Zanjabil
(QS. Al-Insan : 17)
20. Pisang
(QS. Al-Waqiah : 29)
21. Buah
Anggur ( Al-Baqoroh 266)
22. Mentimun
(Muttafaq ‘alaih : Bukhari 5440 Muslim 2043)
23. Yaqthin
(Labu Manis) (QS. Ash’Shoffat : 146)
24. Air
Hujan (QS. Al-Anfal : 11) (untuk menghilangkan gangguan jin, membersihkan hati)
APAPUN JENIS HERBALNYA BAIK BERUPA HERBAL PADAT ATAU CAIR. RACIKAN
SENDIRI ATAUPUN HERBAL YANG SUDAH DIRACIK SECARA MODERN, HENDAKNYA DIRUQYAH
DAHULU.
***Satukan Energi Ruqyah (Do’a) dengan Herbal Sunnah***
“ Sesungguhnya Allah Maha Hidup lagi Maha Pemurah, Dia Malu jika
seseorang mengangkat kedua tangannya kepada-Nya, Dia mengembalikan keduanya
dalam keadaan hampa dan gagal “ HR. At-Tirmidzi : 1757.